Rabu, 31 Desember 2014

Tugas 3 Ilmu Sosial Dasar


Masyarakat Pedesaan dan Masyarakat Perkotaan

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Banyak alasan pentingnya membicarakan masyarakat pedesaan dan masyarakat perkotaan. Selain belum ada kesempatan umum tentang keberadaan masyarakat desa sebagai suatu pengertian yang baku,juga kalau dikaitkan dengan pembangunan yang orientasinya banyak dicurahkan kepedesaan, maka pedesaan memiliki arti tersendiri dalam kajian struktur,sosial atau kehidupanya.Dalam keadaan desa yang “sebenarnya”,desa masih dianggap sebagai standard an pemelihara system kehidupan bermasyarakat dan kebudayaan asli seperti tolong menolong, keguyuban, persaudaraan, gotong-royong, kesenian, kepribadian dalam berpakaian, adat-istiadat ,kehidupan moral-susila,dan lain-lain.
Orang kota membayangkan bahwa desa ini merupakan tempat orang bergaul dengan rukun, tenang, selaras, dan akur. Akan tetapi justru dengan berdekatan, mudah terjadi konflik atau persaingan yang bersumber dari peristiwa kehidupan sehari-hari, hal tanah, gengsi, perkawinan, perbedaan antara kaum muda dan tua serta antara pria dan wanita. Bayangan bahwa desa tempat ketentraman pada konstelasi tertentu ada benarnya, akan tetapi yang nampak justru bekerja keraslah yang merupakan syarat pokok agar dapat hidup di desa.
Demikian pula dalam konteks pembangunan desa (pertanian),semula orang beranggapan bahwa masyarakat pertanian mangalami involusi (kemunduran) pertanian yang berjalan dalam proses kemiskinan dan apapun teknologi dan kelembagaan modern yang masuk ke pedesaan akan sia-sia.Pernyataan-pernyataan sumbang inilah yang ingin kami bahas dalam makalah yang ringkas dan singkat ini,yang mana adanya kontroversi kesan atau pendapat ini mungkin lebih tepat apabila dihubungkan dengan berbagai gejala sosial seperti konsep-konsep perubahan sosial atau kebudayaan. 

Rumusan masalah
1.      Apa itu Pengertian masyarakat?
2.      Apa saja Syarat-syarat menjadi masyarakat?
3.      Apa saja Hubungan timbal balik antar masyarakat pedesaan dan perkotaan?
4.      Apa pengertian masyarakat perkotaan?
5.      Apa pengertian masyrakat pedesaan?
6.      Apa itu hakikat dan sifat masyarakat pedesaan?
7.      Apa perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan?
Tujuan
1.      Mengetahui apa itu masyarakat
2.      Mengetahui syarat-syarat menjadi masyarakat
3.      Bisa mengatahui hubungan antara masyarakat pedesaan dan perkotaan
4.      Mengetahui apa itu masyarakat perkotaan
5.      Mengetahui apa itu masyarakat pedesaan
6.      Mengetahui apa itu hakikat dan sifat masyarakat pedesaan
7.      Mengetahui perbedaan masyarakat pedesaan dan perkotaan


BAB 2
Pembahasan
Pengertian Masyarakat
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit, dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya.
Syarat-syarat Menjadi Masyarakat
Menurut Marion Levy diperlukan empat kriteria yang harus dipenuhi agar sekumpolan manusia bisa dikatakan / disebut sebagai masyarakat.
1. Ada sistem tindakan utama.
2. Saling setia pada sistem tindakan utama.
3. Mampu bertahan lebih dari masa hidup seorang anggota.
4. Sebagian atan seluruh anggota baru didapat dari kelahiran / reproduksi manusia.
Perbedaan Desa Dan Kota
  • Jumlah dan kepadatan penduduk
  • Lingkungan hidup
  • Mata pencaharian
  • Corak kehidupan sosial
  • Srtratifikasi sosial
  • Mobilitas sosial
  • Pola interaksi sosial
  • Solidaritas sosial
  • Kepedudukan dalam hierarki administrasi nasional
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain, bahkan dalam keadaan yang wajar diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan, jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik, secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
  • Wisma : Unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsukan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga.
  • Karya : Unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  • Marga : Unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat yang lainnya didalam kota.
  • Suka : Unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hubiran, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian.
  • Penyempurna : Unsure ini merupakan bagian yang paling penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam ke empat unsur termasuk fasilita pendidikan dan kesehatan, fasilitas keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Kota mempunyai juga peran dan fungsi eksternal, yakni seberapa jauh fungsi dan peranan kota tersebut dalam kerangka wilayah atau daerah-daerah yang dilingkupi dan melingkupinya.
Hubungan Timbal Balik Antara Desa – Kota
Interaksi Desa Kota
Interaksi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi sehingga menghasilkan efek bagi kedua belah pihak. Hubungannya dengan desa dan kota, interaksi kedua tempat ini dipengaruhi oleh munculnya keinginan untuk memenuhi kebutuhan dari kedua tempat.
Pola interaksinya tidak hanya terbatas pada faktor ekonomi saja tetapi lebih dari itu pola interaksinya berlangsung dalam seluruh aspek kehidupan. Selain itu, interaksi ini akan memunculkan gerakan penduduk dari kedua tempat sebagai bentuk nyatanya. Pola pergerakan penduduk dari desa ke kota atau sebaliknya dapat dengan mudah dipelajari melalui pendekatan keilmuan geogafi.
Karena pada dasarnya, pergerakan manusia tidak akan pernah luas dari aspek keruangan yang di dalamnya terkandung berbagai unsur baik unsur fisik, sosial, ekonomi, dan budaya. Sehubungan dengan adanya pola hubungan ini,
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa interaksi antar wilayah memiliki tiga prinsip pokok sebagai berikut :
1. Hubungan timbal – balik terjadi antara dua wilayah atau lebih
2. Hubungan timbal balik mengakibatkan proses pengerakan yaitu :
  • Pergerakan manusia (Mobilitas Penduduk)
  • Pergerakan informasi atau gagasan, misalnya : informasi IPTEK, kondisi suatu wilayah
  • Pergerakan materi / benda, misalnya distribusi bahan pangan, pakaian, bahan bangunan dan sebagainya
3. Hubungan timbal balik menimbulkan gejala, kenampakkan dan permasalahan baru yang bersifat positif dan negatif, sebagai contoh :
  • kota menjadi sasaran urbanisasi
  • terjadinya perkawinan antar suku dengan budaya yang berbeda
4. Aspek Interaksi Desa – Kota
  • Di antara kalian ada yang bisa menyebutkan aspek–aspek interaksi desa – kota? Dalam interaksi desa – kota terdapat beberapa aspek penting yang timbul akibat interaksi tersebut. Aspek interaksi desa – kota adalah sebagai berikut:
   Aspek Ekonomi, meliputi :
  • Melancarkan hubungan antara desa dengan kota
  • Meningkatkan volume perdagangan antara desa dengan kota
  • Menimbulkan perubahan orientasi ekonomi penduduk desa
   Aspek Sosial, meliputi :
  • Terjadinya mobilitas penduduk desa dan kota
  • Terjadinya saling ketergantungan antara desa dengan kota
  • Meningkatnya wawasan warga desa akibat terjalinnya pengaruh hubungan antara warga desa dengan warga kota
    Aspek Budaya meliputi :
  • meningkatnya pendidikan di desa yang ditandai dengan meningkatnya jumlah sekolah dan siswanya yang bersekolah
  • Terjadinya perubahan tingkah laku masyarakat desa yang mendapatkan pengaruh dari masyarakat kota
  • Potensi sumber budaya yang terdapat di desa hingga melahirkan arus wisatawan masuk desa
     Manfaat Interaksi Desa – Kota
Menurut pemikiran kalian adakah manfaat dengan adanya interaksi desa – kota? Dengan adanya interaksi desa – kota dapat memberikan beberapa manfaat bagi desa maupun bagi kota, diantaranya :
1. meningkatnya hubungan sosial ekonomi antara penduduk desa dan kota
2. pengetahuan penduduk desa meningkat
3. dapat menumbuhkan arti pentingnya pendidikan bagi penduduk desa
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan atau lebih enak dipanggil urban community lebih dikaitkan pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang sangat berbanding terbalik dengan masyarakat pedesaan.
Berikut ini perbedaan antara masyarakat kota dengan masyarakat pedesaan :
  1. Jumlah dan kepadatan penduduk
  2. Lingkungan hidup
  3. Mata pencaharian
  4. Corak kehidupan social
  5. Stratifikasi social
  6. Mobilitas social
  7. Pola interaksi social
  8. Solidaritas social
  9. Kedudukan dalam hierarki administrasi nasional

Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komisi yang terpisah sama sekali satu dengan yang lainnya. Bahkan dalam  keadaan yang sangat wajar sekalipun diantara keduanya terdapat hubungan yang sangat erat cenderung memiliki ketergantungan satu sama lainnya, karena diantara mereka saling membutuhkan. Seiring perkembangan zaman jumlah penduduk masyarakat semakin meningkat tidak terkecuali  dipedesaan sekalipun. Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan bersosial, ekonomi, kebudayaan dan juga politik. Namun secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan sepantasnya mengandung 5 unsur yang meliputi:
  1. Wisma : unsur wisma merupakan bagian dari ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam dan sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan  social dalam keluarga.
  2. Karya : terdapat syarat yang utama bagi eksitensi dari suatu kota, karena unsur karya merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
  3. Marga : unsur marga merupakan ruang dari perkotaan yang berfungsi sebagai penyelengara hubungan antara suatu tempat dengan tempat yang lainnya didalam kota.
  4. Suka : pengertian ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan  penduduk  akan fasilitas hiburan dan sebagainya.
  5. Penyempurna : unsur penyempurna ini  merupakan bagian terpenting bagi suatu kota.
Namun kota juga mempunyai peranan dan fungsi eksternal, yaitu seberapa jauh fungsi dan peranan kota dalam wilayah pokok yang mencakup  beberapa daerah.

MASYARAKAT PEDESAAN
Desa adalah kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu masyarakat pemerintahan sendiri. Masyarakat pedesaan ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga Negara atau anggota masyarakat yang sangat kuat dan mempunyai hakikat didalam dirinya.
Berikut ciri-ciri masyarakat pedesaan :
  1. Didala lingkungan pedesaan antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat  bila dibandingkan degan masyarakat kota atau urban community bahkan diluar batas dari wilayahnya.
  2. System kehidupan  dipedesaan cenderung berkelompok  dengan memperhatikan asas kekeluargaan.
  3. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai petani.

Demikian penjelasaan tentang perbedaan antara masyarakat perkotaan dengan masyarakat pedesaan, selanjutnya saya akan menjelaskan tentang beberapa pertentangan social dan integrasi masyarakat. Selamat menyimak..


Hakikat dan Sifat Masyarakat Pedesaan
Menurut Ferdinand Tonies: “Masyarakat pedesaan adalah masayarakat gemeinschaft (paguyuban), dan paguyubanlah yang menyebabkan orang-orang kota menilai sebagai masyarakat itu tenang harmonis, rukun dan damai dengan julukan masyarakat yang adem ayem.” Tetapi sebenarnya di dalam masyarakat pedesaan kita ini mengenal bermacam-macam gejala, diantaranya sebagai berikut:
a) Konflik (pertengkaran)
Pertengkaran terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering menjalar keluar rumah tangga. Sedang sumber banyak pertengkaran itu rupa-rupanya berkisar pada masalah kedudukan dan gengsi, perkawinan, dsb.
b) Kontroversi (pertentangan)
Pertentangan ini bisa disebabkan oleh perubahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat), psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna (black magic).
c) Kompetisi (persiapan)
Masyarakat Pedesaan adalah manusia yang mempunyai sifat-sifat sebagai manusia biasa dan mempunyai saingan dengan manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa positif dan bisa negatif.
d) Kegiatan pada Masyarakat Pedesaan
Masyarakat pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja keras tanpa bantuan orang lain, jadi jelas bahwa masyarakat pedesaan bukanlah masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas.
Sistem Nilai Budaya Petani Indonesia:
a) Pada dasarnya para petani menganggap bahwa hidupnya itu sebagai sesuatu hal yang buruk, penuh dosa, kesengsaraan. Tetapi mereka menyadari bahwa keburukan harus dihadapi sebaik-baiknya dengan penuh usaha dan ikhtiar.
b) Mereka beranggapan bahwa bekerja untuk hidup dan kedudukan jika perlu.
c) Mereka berorientasi masa sekarang, kurang memperdulikan masa depan dan berharap datangnya kembali sang ratu adil yang membawa kekayaan bagi mereka.
d) Mereka menganggap bencana harus diterima dan menyesuaikan diri dengan alam, kurang adanya usaha untuk menguasainya.
e) Untuk menghadapi masalah mereka bergotong-royong dalam menyelesaikannya.
Unsur-unsur Desa
Desa mempunyai beberapa unsur diantaranya :
a) Daerah, merupakan luas dan batas lingkungan geografis setempat.
b) Penduduk, hal yang meliputi jumlah pertambahan, kepadatan, persebaran dan mata pencaharian penduduk desa setempat.
c) Tata kehidupan, menyangkut seluk-beluk kehidupan masyarakat desa.
Fungsi Desa
1. Sebagai suatu daerah pemberian bahan makanan pokok seperti padi, jagung, ketela, disamping bahan makanan lain seperti kacang, kedelai, buah-buahan, dan bahan makanan lain yang berasal dari hewan.
2. Sebagai lumbung bahan mentah dan tenaga kerja.
3. Dari segi kegiatan kerja desa dapat merupakan desa agraris, desa manufaktur, desa industri, desa nelayan, dsb.
Peranan yang menyangkut produksi pangan yang akan menentukan tingkat kerawanan dalam jangka pembinaan ketahanan nasional. Oleh karena itu, peranan masyarakat pedesaan dalam mencapai sasaran swasembada pangan adalah penting sekali, bahkan bersifat vital.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
  1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
  2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
  3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
  4. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
  5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
  6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
  7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.


BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
                       Masyarakat pedesaan adalah sekelompok orang yang hidup bersama dan bekerjasama yang berhubungan secara erat tahan lama dengan sifat-sifat yang hamper sama (homogen) disuatu daerah atau wilayah tertentu dengan bermata pencaharian dari sektor pertanian (agraris). Sedangkan masyarakat kota ialah masyarakat yang tinggal di tengah-tengah kota, gaya hidup individual, jalan pikiran yang rasional dan tidak terikat oleh adat atau norma tertentu
                       Meskipun banyak sekali perbedaan antara masyarakat desa dan kota, namun diantara kedua komponen tersebut memiliki hubungan yang signifikan, artinya kehidupan perekonomian di kota tidak akan berjalan dengan baik apabila tidak ada pasokan tenaga atau barang dari desa, begitu juga sebaliknya.


Jumat, 21 November 2014

Tugas 2 Ilmu Sosial Dasar

Pemuda dan Sosialisasi


Minum arak dioplos Big Cola dan Kratingdaeng, 7 pemuda tewas
Merdeka.com - Minuman keras (miras) oplosan kembali memakan korban jiwa di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sedikitnya 7 nyawa melayang usai menenggak minuman keras oplosan jenis arak dicampur dengan minuman ringan Big Cola dan minuman suplemen Kratingdaeng.

Ketujuh korban itu merupakan warga di 3 Kecamatan di Kabupaten Magelang yaitu Salaman, Kecamatan Tempuran dan Kecamatan Mertoyudan. Bahkan, diduga penjual ataupun bandar miras oplosan itu juga ikut meninggal dunia akibat dari minuman haram tersebut.

Mereka meninggal dunia secara tidak bersamaan dalam kurun waktu dua hari. Terhitung dari Minggu hingga Selasa dini hari kemarin, satu per satu para peminum itu meninggal dunia. Pesta miras oplosan itu terjadi di beberapa lokasi dan dilakukan beberapa kelompok warga secara terpisah.

Data yang berhasil dihimpun merdeka.com Selasa (7/10) menyebutkan ketujuh korban itu tersebar di tiga kecamatan adalah Heri Hartanto (24) warga RT 04/ RW 03 Dusun Gorangan Kidul, Desa Kalisalak, Kecamatan Salaman; Hermawan warga Dusun Margosari, Desa Krasak, Kecamatan Salaman; Sawal alias Ismun warga RT 03 RW 08 Dusun Tempursari, Desa Tempurejo, Kecamatan Tempuran; Akhiriawan (24), warga Curug, Desa Sidoagung, Kecamatan Tempuran.

Sementara untuk warga Kecamatan Mertoyudan terdiri dari Bambang Irwanto (37) warga Desa Bondowoso; Susanto warga Desa Glagah II, Desa Banjarnegoro. Sarjono (55) warga Glagah I, Desa Banjarnegoro. Khusus yang terakhir, merupakan bandar miras oplosan, di mana para korban meninggal dunia mengambil oplosan di tempat tersebut.

Sigit, salah satu korban miras oplosan yang masih selamat mengaku, minuman oplosan itu dia minum bersama beberapa rekannya di perempatan Brengkel, Kecamatan Salaman. Oplosan dibeli dengan cara patungan di tempat Sarjono.

"Kami patungan untuk beli arak, setiap orang tidak pasti. Waktu itu saya hanya ikut urunan Rp 10 ribu," ujar Sigit saat ditemui di rumahnya Selasa (7/10).

Sigit pemuda yang berusia 23 tahun itu mengaku dirinya hanya bisa terbaring lemas di rumahnya paska minum oplosan pada Sabtu malam. Dia merasa mual-mual, pusing, dada sakit dan pandangannya sedikit kabur. Dari ke 7 rekannya, satu temannya Heru Hartanto diketahui meninggal dunia pada Selasa dini hari. Bersama dengan 7 rekannya itu, dia membeli minuman 3 liter dengan harga per liter Rp 35 ribu. Dia juga membeli 2 plastik minuman dengan harga per plastic Rp 12 ribu. Minuman itu kemudian mereka campur dengan minuman Big Cola.

"Saya biasa minum dengan campuran sama seperti ini habis banyak. Tapi kali ini, minum dari malam Minggu kemudian malam Senin baru bangun. Untuk melihat mata ngrasa kabur," ungkapnya.

Hampir senada dengan dirinya, korban lain yang masih selamat juga merasakan hal yang sama. Seperti yang terlihat di Puskesmas Salaman I, Kabupaten Magelang. Para korban miras oplosan itu hanya bisa berbaring lemas. Bahkan satu di antara 3 korban yang dirawat di Puskesmas Salaman I harus bernapas menggunakan bantuan tabung oksigen. Sesekali jari-jari tangannya terlihat gemetar.

Dokter Jaga di Puskesmas Salaman I Dr Aimatus Sarikah menjelaskan, terdapat 3 pasien yang dirawat akibat minum oplosan. Mereka adalah Darori warga Desa Sidiagung, Kecamatan Tempuran. Arif Mulyani warga Desa Rejomulyo dan Ahmad Frengki warga Dusun Margosari, Desa Krasak, Kecamatan Salaman.

"Ada salah satu pasien tidak mau mengaku kalau habis minum minuman keras jenis arak. Namun karena ada pengakuan dari rekannya, dia akhirnya mengaku kalau akibat dari minum. Kini ada satu pasien yang mau dirujuk ke Rumah Sakit di Magelang," tuturnya.

Selain di Puskesmas Salaman I, para korban juga ada yang dirawat di rumahnya masing-masing. Mereka juga ada yang dirawat di rumah sakit di sekitar Kabupaten maupun Kota Magelang.

Jajaran Polres Magelang saat dikonfirmasi wartawan mengaku belum mendapat laporan resmi terkait meninggal dunia para korban oplosan. Kapolsek Salaman AKP Supriyono menyatakan petugas Kepolisian Sektor Salaman dan Kepolisian Sektor Tempuran meski tidak ada laporan sudah mendatangi para korban.

"Kami memang belum mendapat laporan secara resmi. Dari data di lapangan bahwa mereka merupakan korban oplosan yang pembelinya kini sudah ikut meninggal dunia," pungkasnya.

sumber berita:http://www.merdeka.com/peristiwa/minum-arak-dioplos-big-cola-dan-kratingdaeng-7-pemuda-tewas.html

Analsis dari Berita diatas
Melihat dari berita diatas memang pemuda sekarang sangat miris sekali kita melihatnya.Akhir-akhir ini banyak pemuda yang melakukan tindak kejahatan sepeti mabuk-mabukan,tawuran,bahkan ada yang memakai narkoba.sebenarnya apasih penyebab dari berita diatas?.Menurut pendapat saya penyebab dari berita diatas adalah kurangnya peran keluarga dalam mensosialisasikan atau memberitahu kepada mereka untuk tidak melakukan perbutan tersebut dan juga pemuda itu harus diberi semangat agar mereka bisa berkreasi atau bermanfaat bagi orang banya,bukannya malah membuat kejahatan atau masalah.Untung saja pemuda itu tidak meninggal saat mabuk-mabukan,coba saja kalau mereka meninggal mereka akan mati konyol/sia-sia karena masih muda sudah dijejali dengan hal-hal tersebut dan mereka juga tidak mendapat manfaat dari mabuk-mabukan.
Solusinya adalah dengan melakukan penyuluhan kepada para pemuda untuk mengisi kegiatannya dengan hal-hal yang positif dan juga bisa memberikan pekerjaan kepada para pemuda agar mereka tidak mengisi kegiatan mereka dengan mabuk-mabukan,selain itu peran keluarga juga sangat penting dalam kasus pemuda ini,keluarga harus lebih intensif dalam melakukan sosialisasi kepada para pemuda.